Terpasang pada ratusan ribu dari jutaan komputer di seluruh penjuru dunia, Microsoft PowerPoint telah membatu 95% pelaku presentasi perdagangan.
Hal ini telah diperkirakan bahwa sekitar 30 juta presentasi yang memakai PowerPoint telah disampaikan setiap harinya.
Hal ini telah diperkirakan bahwa sekitar 30 juta presentasi yang memakai PowerPoint telah disampaikan setiap harinya.
Namun, bagi para pebisnis PowerPoint telah menjadi hampir menyerupai mimpi buruk, dan prospek dari presentasi yang memakai PowerPoint sanggup menjadikan perasaan takut. Bahkan beberapa perusahaan dunia sudah memaksakan kebijakan "tanpa PowerPoint."
Seorang hebat presentasi, Nick Fitzherbert berpendapat:
Intinya kitalah pemain utamanya...
Sedangkan PowerPoint hanya membantu sebagai alat yang terbaik.
Untuk memakai PowerPoint secara sempurna dan efektif, pertama-tama Anda harus memulai dengan memahami kesalahan pada celah pelaku presentasi. Berikut yakni 7 kelemahan/kejelekan PowerPoint dalam sebuah presentasi:
1. PowerPoint mencuri perhatian Anda sebagai pembicara
Menjadi fokus dan menjaga kontak mata merupakan hal yang terpenting dalam melibatkan hadirin, dan hal tersebut tidak pernah berjalan dengan baik.
Bamyaknya slide dari PowerPoint yang memunculkan banyak kata, membuat perhatian hadirin hanya berfokus pada membaca kata-kata tersebut daripada tetap memperhatikan Anda.
Dan meskipun Anda memakai animasi yang sewaktu-waktu memunculkan poin-poin tertentu, PowerPoint akan tetap mencuri karisma Anda, para hadirin akan terus membaca dibandingkan mendengarkan poin yang Anda buat. Sehingga Anda akan gagal untuk mencapai fokus utama yang merupakan hal terpenting dari sebuah presentasi.
2. PowerPoint menghilangkan seni percakapan bisnis
Format PowerPoint dibentuk sedemikian rupa untuk sanggup mengakhiri presentasi kita kepada satu sama lain daripada berdiskusi satu sama lain.
Selanjutnya, terdapat "kewajiban tersirat" untuk menjelaskan slide hingga akhir, padahal sebetulnya kesempatan itu sanggup dipakai untuk berinteraksi dengan hadirin dan membiarkan pembicaraan langsung.
PowerPoint juga memungkinkan untuk menyamarkan konten yang lemah.
Terdengar anggun memang, namun format, layout, dan animasi yang menarik sanggup dengan gampang membuat sesuatu yang kurang menarik dengan kenyataan/realita yang tiba sesudah presentasi berakhir.
3. PowerPoint membuat format yang kaku
Format yang ditampilkan pada presentasi PowerPoint tampak "terkunci" dan tidak ada fleksibilitas untuk memenuhi reaksi hadirin yang spesifik dan suasana hati mereka ketika itu. Presenter selalu merasa tak berdaya untuk melaksanakan apa pun selain menunggu dan berharap supaya poin yang beliau masuk segera muncul.
Masalah format juga diperburuk dengan kecenderungan dari segala sesuatu dalam PowerPoint yang berkembang menjadi sekelompok poin dalam bentuk bullet, yang tidak selalu menjadi jalan terbaik untuk memberikan pesan Anda.
Tentu saja hal ini membuktikan bahwa PowerPoint tidak selalu membantu. Tentu saja, terkadang presentasi Akan lebih baik tanpanya.
4. PowerPoint memperlihatkan segalanya untuk semua orang
PowerPoint mempunyai fitur yang sangat banyak sehingga memunginkan PowerPoint untuk melaksanakan banyak hal.
PowerPoint sanggup kita gunakan sebagai peraga, penggambil dokumen, pembicara cepat, pembawa berita, dan masih banyak lagi.
Hal ini sanggup dibilang sebagai kelebihan dari PowerPoint. Namun kesulitannya yakni untuk mengerjakan itu semua dengan baik, Anda sangat membutuhkan perlakuan yang berbeda.
Secara umum, slide membuat penyampaian informasi menjadi buruk dan penyampaian informasi membuat slide menjadi buruk.
5. PowerPoint memperlihatkan "desain" ke tangan yang amatir
Biasanya orang-orang membuang-buang waktu dalam presentasi mereka untuk mengurus desain dari setiap slide dalam PowerPoint. Beberapa diantara mereka harus memesan template melalui special suplier.
Singkatnya, PowerPoint masih mempunyai keterbatasan dalam fitur desain yang menimbulkan orang-orang membutuhkan waktu yang lebih usang untuk memperbaiki desain daripada memperbaiki konten utama dan cara penyampaian mereka.
6. PowerPoint menjadikan kekecewaan dan tekanan seputar mekanisme
Jika anda harus menghawatirkan sesuatu dalam presentasi sebaiknya yang anda khawatirkan yakni mengenai penyampaian, bukannya prosedur atau bahkan desain.
Masalahnya yakni terlalu berfokus pada membuat dan mempersiapkan presentasi dipakai untuk memastikan slide-slide presentasi pada PowerPoint benar dan sesuai harapan.
Banyak orang yang memakai waktu dan energi mereka untuk mengedit, menulis, dan menyidik kembali, kemudian mencetaknya supaya sebisa mungkin terlihat menarik dan juga praktis.
Setelah lembar terakhir keluar dari mesin print semua orang mulai bernafas lega dan berkata "Sudah selesai!" pada kenyataannya itu semua yakni salah, perjuangan yang seharusnya dicapai yakni bagaimana Anda melibatkan orang lain.
Sekali lagi saya ingatkan,
Kitalah pemain utamanya, sedangkan PowerPoint hanyalah alat/mekanisme yang membantu kita untuk melaksanakan presentasi.
7. PowerPoint membuat semua orang terlihat sama
PowerPoint sudah sangat sering dipakai dalam sebuah presentasi, seluruh negara memakai PowerPoint untuk melaksanakan presentasi.
Hal ini menimbulkan PowerPoint menjadi dikenal oleh semua orang, atau mungkin sanggup dibilang terlalu dikenal.
Masalahnya, sesuatu yang terlalu dikenal atau terlalu sering dilihat menyababkan itu "tidak terlihat."
Untuk mencegahnya Anda harus melaksanakan sesuatu yang sedikit berbeda atau mengambil resiko dengan mencampurkan ke dalam latar belakang dan menjadi serpihan di dalamnya.
Sayangnya, PowerPoint bekerja antagonis/berlawanan dengan apa yang kita inginkan. Sangat sulit untuk membuat PowerPoint sesuai dengan apa yang kita inginkan, diharapkan usaha, waktu, dan dana yang tidak sedikit untuk mencapai hal itu, balasannya presentasi mereka sangat menyerupai dengan yang lain.
Perlu anda ingat, PowerPoint bekerja menyerupai jangkar, sewaktu hadirin melihat sekilas dari format yang kita buat, itu membawa mereka kembali kepada setiap presentasi PowerPoint yang pernah mereka lihat sebelumnya.
Hal ini bukan merupakan awal yang baik.
Kesimpulan
Jadi, PowerPoint membuat aneka macam masalah.
Namun sesungguhnya apabila kita gagal pada sebuah presentasi bisnis yang memakai PowerPoint kita tidak sanggup menyalahkan Dennis Austin dan Bob Gaskins yang menemukan PowerPoint, kita juga tidak sanggup menyalahkan Microsoft yang membeli Power Point seharga 14 juta dolar,
Yang sanggup kita salahkan hanyalah diri kita sendiri yang tidak sanggup mengantisipasi kelemahan-kelamahan PowerPoint yang sudah saya sebutkan di atas.
Referensi:
Buku Presentation Magic! (saya merekomendasikan buku ini)
https://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint
http://www.forbes.com/sites/propointgraphics/2016/01/16/7-powerpoint-mistakes-that-make-you-look-hella-old/
0 Response to "7 Kelemahan Powerpoint Dalam Sebuah Presentasi Bisnis"
Post a Comment